Sepengetahuan penulis beberapa pakar budaya jawa yang telaj hadir adalah :
- Drs. Suprowo, SH, MSI dari Staf Ahli Menteri
- Drs Mochtar dari Penyebar Semangat
- Suparto Broto dari Penyebar Semangat
- Roro Kurniasih dari Penyebar Semangat
- Drs. Sunarko Budiman dari pemilik sanggar budaya
- Drs. Amir Machmud, MPd dari Staf Gubernur, maaf kalau salah
- Dra Darni Ragil, Perguruan Tinggi Surabaya.
- Penulis-penulis artikel terkenal di Majalah Penyebar Semangat atau Majalah Joyoboyo
- Perwakilan dari Paguyuban Kita ikut diundang, bisa mewakili daerah Malang, (hee...alhamdulillah bisa nimbrung dengan orang pinter dan peduli budaya Jawa)
- dan sebagian sesepuh / tokoh Sastrawan dan Sastrawati se Jawa timur, Jawa tengah
Yang penulis bisa simpulkan dari kegiatan ini adalah :
- Dimulai dari mana peran kita untuk dalam melestarikan budaya Jawa.
- Sanggupkah pemerintah sebagai fasilitator memberi kesempatan secara iklas kepada kreatifitas seni dan budaya...?
- Hilangnya kepercayaan masyarakat tentang peluang ekonomi melalui seni budaya, memang seakan dibonsai oleh pihak pihak tertentu, untuk kepentingan pribadi....?
- Masyarakat hanya bisa mendengar dan menonton seni-budaya tanpa mempunyai keterlibatan secara emosional.
- Globalisasi hanya dipakai alasan apabila memang kita tidak mampu melestarikan seni-budaya kita sendiri, dan peran kita semua untuk memfilter pengaruhnya negatifnya..!